Lalu bagaimana dengan sikap Nabi Muhammad SAW kepada sesama manusia?
Meskipun Muhammad berposisi sebagai Nabi bahkan Rasul, seorang pemimpin
dan juga sebagai kepala pemerintahan, beliau senantiasa bersikap lembut
kepada semuanya. Sebagai contoh, bagaimana beliau sangat mengasihi
kepada anak-anak seperti Ali, ibnu Abbas dan juga kepada kedua cucunya
Hasan dan Husain. Lalu, betapa luar biasanya sikap beliau ketika
mendapati seorang tua renta buta yang duduk di muka pasar sembari
menjelek-jelekkan Nabi bahkan mengatakan kepada setiap orang yang lewat
untuk tidak mengikuti ajaran beliau yang dianggapnya sesat. Nabi dengan
sabar dan ikhlas memberinya minum dan makanan yang sebelumnya sudah
dilembutkan terlebih dahulu, kemudian menyuapinya dengan penuh kasih
sayang. Hal itu Rasulullah lakukan hingga belaiu wafat, tanpa harus
diketahui oleh orang tua renta buta itu atau kepada khalayak ramai.
Dari sepenggal sejarah Nabi tersebut di atas. Madrasah Diniyah Takmiliyah PAMABA termotivasi untuk berupaya dengan
sungguh-sungguh mengenalkan dan mengajarkan kepada semua santri akhlak
Rasulullah SAW. Di madrasah tersebut, para santri diajak untuk membiasakan
diri dengan mengucapkan salam saat bertemu, berjabat tangan dengan
sesamanya dan mencium tangan ustadz/ah (perwujudan dari sifat Ta'dhim), semua
dilakukan dengan senang dan ikhlas, tampak dari senyum manis santri dan ustadz/ah yang tersimpul dilisan dengan wajah yang berseri indah.
Selain pembiasaan akhlakul karimah, santri juga diajarkan dengan
pembiasaan pelaksanaan tadarrus al-Quran/hafalan juz 'amma disetiap sore
menjelang proses KBM, shalat jamaah Maghrib dan wirid. Hal ini menjadi garapan serius oleh setiap
tenaga pendidik di Madrasah Diniyah Takmiliyah PAMABAt, artinya semua ustadz/ah memahami betul
bahwa dalam rangka mencetak generasi yang tangguh, sebagaimana firman
Allah SWT dalam Q.S. An-Nisa ayat 9. mereka harus bisa memadukan antara
pengajaran dan pendidikan. Ustadz/ah bukan hanya sebagai transformator ilmu
(pengajaran) tetapi juga mampu menjadi tauladan (pendidik) bagi semua santri untuk mengamalkan setiap ilmu yang diajarkan.
Pengirim : Muhammad Asyrofuddin, S.H.I
Posting Komentar